Melawi— Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Melawi kembali menyambangi sekolah dalam program Police Go To School, Rabu (10/12/2025). Kali ini, kegiatan edukasi keselamatan berkendara digelar di SMK Negeri 1 Nanga Pinoh dengan materi Sosialisasi Etika dan Tertib Berlalu Lintas serta Pembayaran Santunan bagi Korban Kecelakaan Lalu Lintas.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah SMK N 1 Nanga Pinoh beserta jajaran dewan guru. Bertindak sebagai pemateri utama, PS. Kanit Kamsel Satlantas Polres Melawi Aiptu Jepriyadi, yang memberikan pembekalan kepada para siswa mengenai pentingnya keselamatan di jalan raya dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.
Dalam pemaparannya, Aiptu Jepriyadi menegaskan bahwa kecelakaan lalu lintas banyak terjadi karena kurangnya kesadaran berlalu lintas, terutama di kalangan pelajar yang sudah mulai menggunakan sepeda motor.
“Anak-anak harus memahami bahwa tertib berlalu lintas bukan hanya soal mematuhi aturan, tetapi untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain,” ujarnya di hadapan para siswa.
Selain itu, kegiatan juga menghadirkan Perwakilan Jasa Raharja Melawi, Rikki Yoshua, yang memberikan sosialisasi terkait hak santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas. Ia menjelaskan alur pengajuan santunan serta pentingnya kelengkapan administrasi dalam setiap prosesnya.
“Kami ingin siswa mengetahui bahwa negara hadir memberikan perlindungan. Namun yang paling penting adalah mencegah terjadinya kecelakaan dengan selalu waspada di jalan,” jelas Rikki.
Sejumlah anggota Satlantas Polres Melawi turut mendampingi jalannya kegiatan yang berlangsung interaktif, ditandai dengan banyaknya pertanyaan dari para siswa terkait aturan berkendara, penggunaan helm SNI, hingga sanksi pelanggaran lalu lintas.
Pihak sekolah menyambut baik kegiatan tersebut. Menurut Kepala Sekolah, edukasi seperti ini sangat diperlukan agar siswa memiliki pemahaman yang benar tentang keselamatan berkendara sebelum mereka terjun ke jalan raya.
Melalui kegiatan Police Go To School ini, Polres Melawi berharap angka pelanggaran dan kecelakaan yang melibatkan pelajar dapat ditekan, sekaligus membangun kesadaran lalu lintas sejak dini.
Agus maharona












